Minggu, 24 Februari 2013

Gizi Buruk Pada Anak Balita

Gizi buruk pada anak balita disebut juga kurang energi protein, ditandai dengan kondisi berat badan kurang dari berat seharusnya. ( berat badan pada KMS berada dibawah garis merah atau pita kuning bagian bawah ).

Penyebab timbulnya gizi buruk:
• Kurang makan makanan yang bergizi dalam waktu yang lama
• Menderita penyakit terutama penyakit infeksi
• Mengalami gangguan fungsi saluran pencernaan.

Akibat gizi buruk pada anak balita:
• Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
• Mudah terkena penyakit
• Menurunnya kecerdasan dan aktifitas.

Syarat pemberian makanan:
1. Diberikan secara bertahap sesuai dengan kondisi anak balita
2. Kalori tinggi, bertahap mulai dari 50 kkal/kg BB tinggi 150 – 300 kkal/kg BB sehari
3. Protein tinggi, bertahap mulai dari 1 gram/kg BB hingga 3 – 5 gram/kg BB sehari
4. Banyak cairan terutama diare, jumlah cairan 200 mi/kg BB sehari
5. Bentuk makanan sesuai keadaan : cair, lumat, lunak, dan biasa.
Tahap pemberian makananpemberian makanan pada anak balita gizi buruk ada tiga tahap yaitu tahappenyesuaian, pertumbuhan, lanjutan.

1. Tahap penyesuaian
• Diberikan selama 1-2 minggu atau lebih tergantung pada kemampuan balita menerima dan mencerna. Kalori diberikan mulai dari 50 kkal/kg BB.
• Sumber protein utama susu, diberikan secara bertahap dengan keenceran 1/3, 2/3, 3/3, masing-masing tahap selama 2-3 hari.
• Jika berat badan kurang dari 7 kg, makanan yang harus diberikan berupa makanan yang dimodifikasi ( bubur susu ). Secara berangsur diberikan makanan lunak.
• Jika berat badan 7 kg atau lebih, makanan yang diberikan seperti untuk anak 1 tahun:dengan bentuk makanan sesuai kondisi.
2. Tahap penyembuhan
Bila nafsu makan dan toleransi terhadap makanan bertambah baik, secara berangsur pemberian makanan ditingkatkan.

3. Tahap lanjutan
Dapat diberikan makanan biasa. Pada tahap ini harus cukup energi, protein dan zat gizi lainnya yang mengandung antara 1100-1500 kalori dan 25-50 gram protein per hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar